Rabu, 18 November 2020

OPINI

MENINGKATKAN DAYA SAING GENERASI MUDA MELALUI LITERASI DIGITAL

Literasi dalam arti yang sempit adalah kemampuan membaca dan menulis. Berbagai jenis literasi dimulai dari literasi membaca dan menulis, literasi budaya, literasi numerasi, hingga literasi digital. Menurut National Institute for Literacy, literasi merupakan kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Di zaman modern saat ini, minat masyarakat terkait kegiatan literasi ini sangatlah rendah. Banyak masyarakat yang kurang menyukai kegiatan membaca atau bahkan menulis. Padahal, kegiatan membaca dan menulis ini sangat bermanfaat untuk membangun karakter para generasi muda. Minat membaca yang rendah disertai dengan kurangnya kemampuan untuk menulis, membuat generasi muda sekarang kurang memiliki karakter yang kuat dan menunjang dalam masa depan. Perkembangan literasi yang ada saat ini tentunya akan mempengaruhi minat masyarakat pula, salah satunya terkait literasi digital.


Menurut Paul Gilster, literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari peranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademis, karier, dan kehidupan sehari-hari. Pada masa sekarang ini, literasi digital mulai digemari oleh masyarakat khususnya generasi muda. Kemudahan dalam mengakses konten dalam berbagai bentuk seperti, bahasa, gambar, dan suara, membuat para generasi muda berbondong-bondong mulai mengenal dan mempelajari literasi digital ini. Walau sekarang buku dan koran kurang diminati, namun melalui literasi digital ini, sudah banyak beredar informasi melalui media internet. Melalui media internet ini, kita memiliki kebebasan dalam mengakses informasi mengenai berbagi jenis bacaan, seperti tentang ekonomi, politik, ataupun tentang sastra itu sendiri.

Generasi muda yang saat ini gemar sekali mengakses internet, tentunya juga memiliki dampak baik. Generasi muda harus dapat bersaing dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Apalagi di zaman sekarang ini semuanya serba digital, banyak bermunculan e-book yang dapat dengan mudah diakses dimana-mana. Namun nyatanya penggunaan e-book ini masih dinilai kurang efektif apabila mencapai ratusan halaman. Akibatnya mata menjadi mudah lelah. Dari segi pendidikan, tampak bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula penetrasinya terhadap internet.

Menurut R. Nasrullah, setidaknya ada enam kategori pembagian media sosial, yaitu sebagai berikut.

  • Media jejaring sosial

Melalui media sosial ini, kita bisa melakukan hubungan sosial di dunia maya. Media ini menghubungkan kita kepada masyarakat diseluruh belahan bumi. Maka tidak heran apabila melalui media sosial ini, generasi muda dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Seperti contohnya jejaring sosial yang banyak digunakan saat ini yaitu Facebook, dan LinkedIn.




  • Blog (Jurnal online)

Blog biasanya banyak berisi tentang jurnal atau tulisan keseharian pribadi yang berisi tentang opini, artikel, informasi, dan terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna lainnya. Melalui blog ini, para generasi muda bisa mendapatkan informasi dengan lebih mudah dan efisien.







  • Microblogging

Microblogging merupakan  sejenis media sosial yang mirip dengan blog, yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan pendapatnya. Contoh microblogging yaitu Twitter.







  • Media sharing

Media ini digunakan oleh penggunanya untuk berbagi dokumen, video, audio, gambar, dan lain sebagainya. Contohnya yaitu YouTube dan Flickr.


  • Penanda sosial (social bookmarking) 

Media ini bekerja untuk mengorganisasikan, menyimpan, dan mencari beberapa informasi tertentu secara online. Seperti contohnya yaitu, Reddit.


  •  Wikipedia

Wikipedia hampir sama dengan kamus atau ensiklopedia yang biasanya berisi mengenai pengertian atau tautan tentang sebuah kata. Penjelasan-penjelasan tersebut biasanya dikerjakan oleh pengunjung situs web tersebut.







Peningkatan program literasi ini bertujuan untuk menunjang karakter generasi muda yang kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi. Apabila karakter generasi muda tidak diasah dengan baik, maka akan merugikan sebuah bangsa itu sendiri, karena tidak memiliki penerus yang kompeten dan tidak bisa bersaing dengan dunia luar. Dengan dibantu adanya literasi digital ini maka diharapkan para generasi muda mau belajar dan berkembang dengan baik agar lebih kompeten. 

Apalagi di masa pandemi saat ini, penggunaan internet untuk pembelajaran sangatlah berguna. Kita bisa dengan lebih mudah membaca buku lewat internet (e-book) tanpa harus keluar rumah. Kita juga bisa dengan mudah mengasah kemampuan menulis kita dengan cara membuat artikel, blog, ataupun cerita pendek. Para generasi muda tentunya tidak perlu khawatir kehilangan media untuk mengembangkan potensi yang ada. Justru, semakin berkembangnya sebuah teknologi, maka akan membuka peluang yang besar bagi para generasi muda.

Literasi digital benar-benar dimanfaatkan generasi muda untuk mencari informasi. Generasi muda yang cepat sekali bosan akan sesuatu dan lebih menyukai bacaan yang tidak terlalu panjang dan langsung kepada inti sebuah persoalan. Namun, disamping banyaknya kelebihan dalam literasi digital ini, terdapat pula kelemahannya, yaitu :

  • Membuka peluang kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan.

Kejahatan yang terjadi di dalam dunia internet ini pastinya akan sangat merugikan masyarakat. Mengapa demikian? Karena, data-data pribadi milik pengguna yang sangat penting bisa diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam bersosial media jaman sekarang, kita juga harus pintar agar data yang kita miliki tidak diretas oleh orang lain.

  • Membuat generasi muda lebih fokus ke gadget daripada ke lingkungan sekitarnya.

Akibat dari hal ini, generasi muda menjadi lebih fokus ke gadget dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Padahal, seharusnya kita harus bisa membagi antara dunia maya dengan dunia nyata. Pembelajaran melalui digital ini juga harus diimbangi dengan bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya.

  •  Membuat mata menjadi mudah lelah.

Selain faktor dari luar, terdapat pula faktor dari dalamnya, yaitu mata menjadi mudah lelah. Karena seringnya kita menatap layar gadget, membuat mata menjadi cepat berair. Akibatnya, pandangan menjadi kabur dan buram. Justru, inilah kelemahan literasi digital yang paling membahayakan. Karena, mata merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh. Cara pencegahannya yaitu bisa dengan menggunakan kacamata baca. Apabila akan membaca sebuah artikel atau blog, usahakan menggunakan kacamata tersebut agar mata tidak mudah lelah dan berair.

Melalui literasi digital ini, diharapkan dapat membuat minat baca generasi muda semakin meningkat. Walaupun tidak membaca buku secara langsung, membaca sebuah artikel juga dapat menambah ilmu pengetahuan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca membuat bangsa ini bisa berkembang ke arah yang lebih baik lagi. Budaya membaca yang sejak dulu kita tanamkan, harus selalu dikembangkan di masa depan. Melalui media apapun, masyarakat harus bisa beradaptasi. Teknologi yang semakin berkembang bukan menjadi hambatan dalam hal pendidikan.

Kita sebagai generasi muda sudah sepatutnya mengambil hal-hal positif dari teknologi yang ada. Mengikuti lomba menulis artikel dan cerpen, mengikuti seminar terkait bacaan, dan masih banyak lagi. Semuanya dilakukan guna menjadikan generasi muda di Indonesia semakin unggul dan dapat bersaing dengan dunia luar.

Karena sejatinya generasi muda di Indonesia ini sangatlah berbakat. Dapat kita ambil sebagai contoh yaitu Maudy Ayunda. Ia melanjutkan kuliah S2 nya di Stanford University, yang merupakan universitas ternama di Amerika Serikat, sebelumnya Maudy juga pernah menempuh pendidikan S1 nya di Oxford University di Inggris. Maudy yang sedari kecil gemar membaca, akhirnya bisa melanjutkan pendidikan S1 dan S2 nya di luar negeri. Hal tersebut membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia tidak kalah saing dengan generasi muda di luar negeri. Dan juga, apabila kita gemar membaca, maka akan senantiasa membawa kesuksesan untuk kita ke depannya.

Membaca adalah membuka jendela dunia. Slogan tersebut mengandung arti yang sangat dalam, yaitu ketika kita membaca buku, kita telah membuka jendela dunia ini. Segudang ilmu yang kita dapatkan lewat membaca, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Teruslah giat dalam membaca, karena kesuksesan kita di masa depan ditentukan dari kegiatan apa yang kita lakukan di masa sekarang. Apalagi ditambah dengan adanya literasi digital, maka akan mempermudah kita dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.

Sabtu, 14 November 2020

Pertemuan 14

Konsep Tajuk Rencana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tajuk rencana adalah karangan pokok dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.

  • Struktur Tajuk Rencana
1. Judul
2. Latar belakang masalah
3. Persoalan
4. Opini
5. Saran
6. Kesimpulan

  • Syarat Pembuatan Tajuk Rencana
1. Isi dari tajuk rencana harus singkat, jelas dan padat.
2. Menggunakan bahasa semiformal agar tidak kaku dan menarik perhatian pembaca.
3. Berisi tentang isu yang sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
4. Harus bersifat fungsional dalam membantu masalah yang sedang dihadapi masyarakat.

Materi pada tajuk rencana berisikan informasi, penjelasan, ajakan, pujian, hiburan, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri tajuk rencana yaitu, berisi opini, berisi ulasan, berskala nasional, dan subjektif.

Konsep Tulisan Opini

Opini adalah pendapat atau isi pikiran seseorang yang dituangkan ke dalam tulisan ataupun ucapan.


Ciri-ciri opini yaitu:
1. Menjelaskan tentang sesuatu.
2. Kebenarannya masih diragukan dan belum pasti.
3. Mengandung pendapat diri sendiri ataupun orang lain.
4. Dapat disampaikan dengan berbagai cara.
5. Bersifat subjektif.

Berikut ini 6 hal yang harus diperhatikan jurnalis dalam menulis opini:

1. Ide

Dengan adanya ide dari seorang jurnalis, maka akan menghasilkan beberapa judul tulisan opini.

2. Bahasa

Dalam penulisan opini, penggunaan bahasa juga harus diperhatikan. Penggunaan bahasa yang santun dan menarik membuat pembaca berminat membaca isi opini tersebut.

3. Teknik penulisan

Teknik penulisan juga merupakan poin penting dalam menulis opini. Teknik penulisan yang rapih, menarik, tidak bertele-tele dan mudah dipahami membuat pembaca dapat memahami isi opini dengan mudah.

4. Argumentasi

Penulisan opini juga harus disertai dengan argumentasi. Argumentasi merupakan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

5. Bersifat kontroversial

Opini sering kali ditulis dengan nada tulisan yang kontroversial dan provokatif untuk menarik minat pembaca.

6. Memiliki kesimpulan yang bagus

Dalam menulis opini, perhatikan pula kesimpulan yang dihasilkan. Apakah kesimpulan tersebut berdampak baik terhadap masyarakat ataukah sebaliknya.

Pertemuan 13

Perkembangan Jurnalistik Terbaru

1. Media cetak

Perusahaan media cetak harus dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada. Seperti dengan mengeluarkan inovasi baru, yaitu majalah yang menarik minat pembaca, seperti majalah fashion ataupun novel yang sedang hangat dibicarakan oleh khalayak umum.

2. Media elektronik

Melalui media elektronik ini, masyarakat lebih banyak mendapatkan informasi. Maka agar media elektronik ini dapat mengikuti perkembangan zaman, diperlukan beberapa ide baru, seperti acara televisi yang menarik dan sedang booming di kalangan masyarakat, siaran musik yang sedang hits di masa sekarang dan siaran berita mengenai kondisi pada saat ini.

3. Media online

Media online di masa sekarang sangat mempunyai peluang besar dalam menyebarkan informasi. Mengapa demikian? Karena semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula masyarakat yang lebih tertarik mencari informasi melalui media online ini. Seperti contohnya, membaca blog, menyaksikan youtube, mencari informasi melalui sosial media (facebook, twitter, instagram).

Karakteristik Jurnalistik Terbaru

Karakteristik Jurnalistik menurut James C.Foust, Online Journalism: Principle and Practices of News for The Web [2005] (Dalam Romli ; 2013), yaitu sebagai berikut.

  • Unlimited Space. Terdapat rentetan informasi tanpa batas. Karena tidak adanya batasan ruang artikel dan berita dapat dibuat sepanjang dan sedetail mungkin, tanpa adanya batasan.
  • Audience Control. Memungkinkan khalayak untuk (reader, user, visitor) bisa dengan lebih leluasa memilih berita/informasi.
  • Nonlienarity. Setiap berita berdiri sendiri sehingga kalayak atau pembaca tidak perlu membaca secara berurutan.
  • Storage and retrieval. Memungkinkan khalayak atau pembaca untuk dapat mengakses berita kapanpun dan dimanapun karena berita telah terarsipkan.
  • Immediacy. Terdapat kemampuan untuk menyampaikan berita atau informasi dengan cepat dan langsung.
  • Multimedia Capability. Terdapat banyak variasi dalam hal penyajian berita dapat dalam bentuk sajian berita atau informasi berupa teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya sekaligus.
  • Interactivity. Adanya kemampuan untuk terjadinya interaksi langsung antara redaksi (wartawan) dengan audiens, seperti melalui kolom komentar dan social media sharing.
Perkembangan Teknologi Di Dunia Jurnalistik

Di masa sekarang ini, teknologi memiliki peran penting dalam dunia jurnalistik. Karena dengan adanya perkembangan teknologi, maka lahir sebuah mediacyber (media online). Melalui media online ini, penyebaran informasi lebih efisien dan dapat menghemat waktu. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengakses informasi kapan saja.


Sebelum adanya media online ini, media cetak dan elektronik sangat berperan penting. Koran, majalah, acara televisi, sangatlah dinanti oleh masyarakat. Selain sebagai hiburan, media cetak dan elektronik juga dapat memberikan informasi penting kepada khalayak umum.

Pertemuan 12

 Fungsi Utama Pers

Menurut Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang dimaksud dengan pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. 

Adapun fungsi utama pers yaitu sebagai berikut.

1. Menyiarkan informasi

Fungsi pers yang pertama yaitu untuk menyiarkan informasi. Penyebaran informasi dapat melalui surat kabar, televisi, radio, maupun internet. Semakin mudah masyarakat dalam mengakses sarana tersebut, maka akan semakin mudah pula dalam proses penyebaran informasi.

2. Sebagai sarana pendidikan

Selain sebagai sarana untuk menyiarkan informasi, pers juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan seperti, artikel, cerita pendek, dan lain sebagainya. Fungsi ini sangat penting karena dapat mendidik dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.

3. Fungsi pers untuk mempengaruhi

Fungsi pers yang satu ini memang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat. Seperti contohnya terdapat pada berbagai jenis artikel dan tajuk rencana.

4. Sebagai hiburan masyarakat

Isi pers yang dituangkan dalam bentuk cerita, karikatur, serta majalah berfungsi untuk menghibur masyarakat. Selain itu, untuk membunuh kebosanan, terdapat pula isi pers yaitu teka-teki silang.


Karakteristik Pers

Dalam jurnalistik, terdapat 5 jenis karakteristik pers, yaitu sebagai berikut.

1. Periodesitas

Yang dimaksud dengan periodesitas yaitu, pers harus terbit secara periodik atau muncul dalam selang waktu yang tetap. 

2. Publisitas

Publisitas yaitu pers ditujukan pada berbagai jenis masyarakat yang beragam. Seperti contohnya kepribadian, sifat, suku bangsa, agama, dan lain sebagainya.

3. Aktualitas

Aktualitas berarti pers harus bersifat baru dan menunjukkan tentang kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi.

4. Universalitas

Universalitas yaitu berisi tentang berita (news), opini (views), dan iklan (advertising). Secara garis besar, isi media pers yang disampaikan mencakup dari berbagai penjuru mata angin.

5. Objektivitas

Isi media pers harus bersifat objektif, yang artinya menarik dan dapat dipercaya oleh para pembaca.


Tipologi Pers

1. Pers Berkualitas

Pers berkualitas hanya untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Penyajian isi media pers ini tidak frontal, bersifat nasional, dan berdasarkan etika hukum yang berlaku.

2. Pers Populer

Pers populer berisi informasi yang bersifat populer di kalangan masyarakat. Sifatnya sederhana namun mudah dimengerti oleh masyarakat.

3. Pers Kuning

Pers kuning menggunakan judul yang menarik dan menggoda para pembaca. Biasanya pers ini dinilai sangat rendah dan merupakan kelas bawah karena berisi tentang kriminal atau tentang pencabulan.


Aspek Bisnis Dunia Jurnalistik

Dalam dunia jurnalistik, media massa khususnya media siber (internet) sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat. Munculnya smartphone, mempermudah masyarakat dalam mencari informasi dan mendapatkan informasi. Peluang ini dimanfaatkan para jurnalis untuk menyebarkan berita melalui internet. 

Perkembangan teknologi membuat para jurnalis banyak menyebarkan informasi melalui blog, youtube, facebook, dan lain sebagainya. Media siber ini juga mempermudah para jurnalis karena sifatnya yang sangat praktis dan efisien.

Pertemuan 11

Tata Kelola Organisasi Media Massa


Dalam suatu organisasi, tata kelola organisasi sangat dibutuhkan. Untuk menunjang kesuksesan organisasi, maka diperlukan proses pengelolaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tata kelola merupakan tata cara mengelola. Sedangkan pengertian organisasi menurut KBBI merupakan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, tata kelola organisasi yaitu tata cara dalam mengelola suatu kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. 

Dalam proses tata kelola ini, yang menjadi sasaran utamanya yaitu media massa. Media massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. 
  • Sektor Media
Sektor media adalah pengelompokan tipe media massa dalam sistem media. Jenis-jenis sektor media yaitu:

1. Media cetak (buku, koran, majalah).
2. Media audiovisual (televisi).
3. Media audio (radio, musik).
4. Media siber (internet).

Lahirnya internet membuat sumber baru pendapatan media massa, yaitu:
1. Biaya online.
2. Pembayaran website.
3. Subsidi produsen.

  • Regulasi Media Massa
Regulasi merupakan suatu peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu kelompok atau organisasi. Dalam media massa terdapat 3 regulasi yaitu sebagai berikut.

1. Model pers bebas

Model pers bebas berguna untuk mengatur perkembangan positif ekonomi dan politik di Indonesia. Fungsi pers yang bebas membuat pemerintah minim dalam mengatur pers.

2. Model penyiaran

Melalui model penyiaran ini, berita yang disiarkan mengandung konten yang cukup tinggi dan berguna dalam bidang jurnalistik.

3. Model common carrier

Common carrier (jasa pengangkutan publik), berguna untuk pengembangan dan implementasi yang lebih efisien.

Tata Kerja

Tata kerja dalam jurnalistik yaitu sebagai berikut.

1. Mengadakan rapat redaksi

Dalam dunia jurnalistik, mengadakan rapat redaksi sangat penting karena berguna untuk menentukan tema-tema yang akan digunakan. Sebelum seorang jurnalis turun ke lapangan, maka perlu diadakan rapat, kemudian mendapatkan tema yang sesuai.

2. Melakukan reportase

Dalam proses reportase ini, seorang jurnalis harus turun ke lapangan dan mencari narasumber untuk di wawancarai, yang kriterianya sesuai dengan tema dan berita yang akan disampaikan kepada pemirsa atau pembaca.

3. Menulis berita

Sesudah melakukan reportase, seorang jurnalis harus dapat menuliskan berita sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan menerapkan 5W+1H (What, When, Who, Why, Where, How).

4. Menyunting naskah 

Setelah selesai menulis berita, tahap selanjutnya yaitu penyuntingan naskah. Proses ini berguna untuk memperbaiki kesalahan gaya bahasa, ejaan, ataupun kelengkapan kalimat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman pembaca.

5. Proses setting dan layout

Proses ini menyangkut pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan tata letak naskah sebelum diterbitkan untuk khalayak umum. Proses setting dan layout harus dilakukan dengan benar agar berita yang dihasilkan memuaskan pembaca.

Kode Etik Jurnalistik

Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama. 


Adapun kode etik jurnalistik media massa yaitu sebagai berikut.

Pasal 1 :

Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Penafsiran:

a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.

b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.

c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.

d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.


Pasal 2 :

Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

Penafsiran:

Cara-cara yang profesional adalah:

a. Menunjukkan identitas diri kepada narasumber;

b. Menghormati hak privasi;

c. Tidak menyuap;

d. Menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;

e. Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang;

f. Menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;

g. Tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;

h. Penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.


Pasal 3 :

Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.

Penafsiran:

a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu.

b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional.

c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.

d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.


Pasal 4 :

Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.

Penafsiran:

a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk.

c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.

d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.

e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.


Pasal 5 :

Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.

Penafsiran:

a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak.

b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.


Pasal 6 :

Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

Penafsiran:

a. Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.

b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.


Pasal 7 :

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.

Penafsiran:

a. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.

b. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber.

c. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.

d. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan.


Pasal 8 :

Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

Penafsiran:

a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas.

b. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.


Pasal 9 :

Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

Penafsiran:

a. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati.

b. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik.


Pasal 10 :

Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Penafsiran:

a. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar.

b. Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok.


Pasal 11 :

Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Penafsiran:

a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.

b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.

c. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.


Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau perusahaan pers.


Sumber terkait

https://inside.kompas.com/kode-etik-jurnalistik

Kamis, 05 November 2020

SUKA DAN DUKA MENJADI MAHASISWI PRODI SASTRA INDONESIA UNPAM


Mengapa memilih jurusan sastra Indonesia?’ Pertanyaan itu kerap kali ditanyakan setiap saya menyebutkan jurusan kuliah saya. Banyak diantara mereka yang heran mengapa saya memilih jurusan sastra Indonesia. Bukankah prospek kerjanya sulit? Bukankah gajinya jauh lebih rendah daripada lulusan dari jurusan lain? Bukankah masa depan lulusan sastra Indonesia itu tidak jelas? Jujur saja, pertanyaan tersebut sering kali saya dengar setelah saya menjelaskan jurusan kuliah saya. Bagi mereka jurusan sastra Indonesia itu kuno, abu-abu, dan tidak jelas. Tetapi menurut saya semua itu salah. Tidak selamanya jurusan yang dianggap sepele itu akan berakhiran buruk. Dan bukan berarti semua lulusan sastra Indonesia akan bernasib menjadi pengangguran dan tidak mempunyai masa depan. Sastra Indonesia memanglah jurusan yang tidak cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia pada saat ini. Banyak masyarakat Indonesia yang kerap kali menyepelekan jurusan sastra Indonesia. Bahkan teman-teman saya pun seperti itu.

 

Pada suatu ketika, teman saya pernah bertanya kepada saya, “Mengapa memilih jurusan sastra Indonesia?”. Saya pun menjawab, “Karena saya nyaman dan menyukai jurusan ini.” Lalu teman saya menjawab kembali, “Mengapa bisa kamu nyaman pada jurusan yang tidak jelas itu?”. Jujur saja saya sempat kaget dengan ucapan teman saya itu. Memangnya ada yang salah dengan jurusan saya? Toh saya masuk jurusan ini karena saya menyukainya dan tidak terpaksa sama sekali. Teman saya pun menimpali kembali, “Kamu harus tahu bahwa jurusan Sastra Indonesia itu susah mendapatkan prospek kerja yang bagus. Banyak dari lulusan sastra Indonesia yang sekarang hanya menjadi pengangguran dan tidak punya masa depan. Bahkan, teman saya pun menyesal masuk sastra Indonesia. Teman saya sampai saat ini masih menganggur, mencari kerja kesana kemari padahal teman saya lulusan sastra Indonesia dari universitas terkenal di Indonesia. Sedangkan kamu? Kamu mendaftar sebagai mahasiswi baru tetapi memilih jurusan sastra Indonesia. Apakah kamu tidak menyesal masuk ke jurusan itu?”. Saya sempat berpikir ‘apakah saya salah masuk jurusan?’, namun saya langsung membuang jauh-jauh pikiran negatif itu. “Tidak semua orang akan bernasib sama. Banyak juga lulusan sastra Indonesia yang mendapatkan pekerjaan yang bagus, menjadi dosen contohnya. Masa depan manusia tidak ada yang tahu kecuali Sang Pencipta. Sekarang ini yang bisa kita lakukan hanyalah terus berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta. Jodoh, maut, rezeki, Allah yang menentukan.”

Terkadang memang pikiran buruk itu sering sekali menghantui saya. Apalagi di zaman sekarang ini mencari pekerjaan memang sulit sekali. Banyak yang harus dikorbankan agar kita bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita. Sebenarnya alasan kuat saya masuk ke jurusan sastra Indonesia ini adalah karena salah satu guru bahasa Indonesia di SMK saya. Saat itu, guru bahasa Indonesia saya memberikan tugas kepada saya dan teman sekelas saya untuk membuat puisi. Karena saya memang sangat suka merangkai kata-kata, saya pun menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat. Setelah membaca hasil tugas saya, guru saya pun berkata, “Sepertinya kamu memang cocok menjadi seorang penyair.” Pada saat itu saya hanya tersenyum, karena menurut saya, pujian tersebut memang wajar diucapkan oleh seorang guru kepada muridnya. Namun ternyata semakin mendekati waktu kelulusan, saya semakin menyadari bahwa saya memang mempunyai minat di bidang sastra Indonesia.

Tidak berhenti sampai disitu, sewaktu saya sekolah dasar dulu, saya pernah di rekomendasikan oleh guru untuk mengikuti lomba puisi antar kecamatan. Saya sangat antusias mengikuti lomba tersebut. ‘Kesempatan langka’, pikir saya. Saya terus belajar tentang puisi sebelum mengikuti lomba. Sampai pada saat lomba tiba, jantung saya berdetak dengan kencang. Rasa takut bercampur malu menjadi satu karena itu merupakan pertama kalinya saya mengikuti lomba sebagai perwakilan sekolah. Pada saat itu yang saya harapkan adalah semoga saya bisa menyelesaikan lomba dengan baik. Namun, keberuntungan sepertinya belum berpihak kepada saya. Saya tidak memenangkan lomba karena saya terlalu grogi dan hampir menangis didepan peserta lomba lainnya pada saat saya membacakan puisi. Karena dulu saya memanglah tipe anak yang pemalu dan tidak mempunyai keberanian untuk berbicara didepan orang banyak, ‘demam panggung’ istilahnya. Saya tidak membawa pulang piala untuk sekolah. Tetapi dari kejadian itu saya mengambil pelajaran bahwa semua hal memang ada resikonya dan kita harus belajar untuk berani mengambil resiko dan berani berhadapan didepan orang banyak.

Dalam jurusan sastra Indonesia ini tidak semua mata kuliahnya adalah bahasa Indonesia. Di jurusan ini saya juga diajarkan tentang dunia jurnalistik yang seharusnya merupakan mata kuliah jurusan komunikasi. Selain itu, terdapat pula mata kuliah bahasa Arab. Dalam mata kuliah ini, saya diajarkan mengenai materi bahasa Arab dimulai dari bahasa Arab mudah sampai yang sulit. Untuk cara belajarnya juga terbilang asik dan tidak monoton. Dalam jurusan sastra Indonesia ini juga terdapat pertunjukan drama dan cara membuat film. Jadi, walaupun jurusan saya adalah sastra Indonesia, akan tetapi mata kuliah yang disajikan tidak hanya seputar bahasa Indonesia saja, melainkan berbagai jenis mata kuliah lainnya yang juga sangat asik untuk dipelajari.

 

Menjadi mahasiswi jurusan sastra Indonesia itu sebenarnya menyenangkan. Banyak hal-hal menarik yang bisa dilakukan dalam dunia sastra. Kita bisa lebih mencintai bahasa dari negara kita sendiri yaitu bahasa Indonesia, menjadi lebih memahami tata cara berbicara yang baik. Walaupun sering dipandang sebelah mata, bukan berarti jurusan sastra Indonesia itu buruk. Ada sebagian orang berpendapat bahwa jurusan sastra Indonesia itu lulusnya lama. Pendapat itu tidak sepenuhnya benar kok. Lulus cepat atau lama tergantung pada individunya masing-masing. Semakin kita niat dan memahami jurusan sastra Indonesia, maka semakin besar pula peluang lulus dengan cepat.

 

Terkait masalah pekerjaan, jangan terlalu terpaku dengan pendapat dan omongan dari orang lain yang tidak membangun. Rezeki bisa datang dari mana saja asalkan kita mau berusaha. Dan jangan lupakan, bahwa kemampuan (skill) dan pengalaman juga penting. Walaupun kita kuliah di jurusan sastra Indonesia, tidak ada salahnya kok mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau yang biasa disebut ekstrakulikuler, di luar jurusan kita. Kita bisa mengembangkan bakat kita dengan mengikuti UKM olahraga, kesenian, pramuka, koperasi mahasiswa, pers mahasiswa, Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam), dan masih banyak lagi.

Dunia sastra sangatlah indah apabila kita menikmati dan menjalaninya dengan sepenuh hati. Tidak ada jurusan yang akan menyesatkanmu di masa depan. Jurusan apapun yang sedang dijalani sekarang, itu adalah jurusan yang terbaik. Serumit apapun jurusanmu, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar hasilnya juga maksimal. Begitupun dengan jurusan sastra Indonesia, walaupun peminatnya tidak sebanyak jurusan lain, bukan berarti jurusan sastra Indonesia itu tidak layak. Karena tanpa adanya jurusan sastra Indonesia, generasi penerus bangsa tidak akan bisa mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia dengan baik dan benar yang kemudian akan berakibat kepada rusaknya moral anak bangsa. Maka dari itu, sebaiknya kita sebagai generasi muda harus menanamkan budaya cinta tanah air dengan terus memperdalam pengetahuan tentang bahasa dan sastra Indonesia.

Selasa, 03 November 2020

Pertemuan 10

Manajemen Informasi Dalam Dunia Jurnalistik


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), informasi memiliki arti yaitu pemberitahuan, kabar, atau berita tentang sesuatu. Dalam dunia jurnalistik, informasi yang dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

1. News (Berita)

Berita merupakan cerita atau keterangan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang sedang hangat. Berita berbentuk laporan atas kejadian atau peristiwa terkini yang sifatnya aktual dan terpercaya. 


Jenis-jenis berita dalam dunia jurnalistik yaitu sebagai berikut.

1. Straight News (Berita Langsung)

Berita langsung merupakan berita yang ditulis secara ringkas mengenai suatu berita yang sedang hangat diperbincangkan.

Contohnya yaitu, berita tentang hasil quick count jumlah suara pada pemilihan presiden.

2. Hard News

Hard news merupakan bagian dari straight news. Hard news bersifat update dan terkini. Hard news berisi berita mengenai peristiwa yang tidak disangka akan terjadi.

Contohnya yaitu, berita tentang pengeboman halte Kampung Melayu pada saat terjadi demo UU Ciptaker.

3. Soft News

Soft news adalah berita terkini yang sifatnya ringan dan santai. Soft news merupakan berita pendukung dari berita utama.

Contohnya yaitu, berita mengenai kepadatan arus mudik 2019.

4. Interpretative News

Interpretative news merupakan berita langsung yang dilengkapi dengan tambahan informasi seperti pendapat atau penelitian yang dilakukan oleh penulisnya. Informasi yang didapatkan oleh penulisnya biasanya bersifat fakta bukan opini.

Contohnya yaitu, berita mengenai dampak Covid-19 terhadap perekonomian negara Indonesia.

5. Depth News (Berita Mendalam)

Depth news merupakan berita yang berisi ulasan mendalam mengenai suatu peristiwa. Isi dari depth news ini biasanya lebih panjang dibandingkan dengan jenis berita yang lain. Penjelasan yang dilakukan dalam depth news ini sangat mendalam.

Contohnya yaitu, kronologi pembunuhan Rangga dan penyekapan ibunda Rangga yang diduga karena adanya dendam tersendiri.

6. Investigation News

Investigation news berisi tentang penyelidikan khusus terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Dalam proses penyelidikan ini, jurnalis biasanya berlaku sebagai intel dan seringkali membahayakan nyawanya sendiri. Karena dalam penyelidikan ini, jurnalis akan membongkar kasus-kasus dalam kelas berat.

Contohnya yaitu, berita mengenai pembakaran kebun kelapa sawit yang ternyata di dalangi oleh perusahaan-perusahaan besar yang hanya akan mengambil keuntungan sendiri.

7. Opinion News

Opinion news berisi tentang opini atau pendapat masyarakat atau para pengamat mengenai kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi.

Contohnya yaitu, berita mengenai tanggapan masyarakat terhadap lonjakan penderita Covid-19.

8. Comprehensive News

Comprehensive news merupakan berita yang berisi laporan mengenai fakta dari suatu peristiwa yang ditinjau secara menyeluruh.

Contohnya yaitu, berita mengenai penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia, serta berbagai dampak yang ditimbulkannya.

2. Views (Opini)

Opini merupakan pendapat terkait sebuah kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi. 


Jenis-jenis opini dalam jurnalistik yaitu:

1. Artikel

Artikel merupakan karangan yang bersifat faktual dan disajikan kepada khalayak umum.

Contohnya yaitu, artikel mengenai kesehatan, teknologi informasi.

2. Resensi

Resensi merupakan suatu ulasan mengenai buku, film, lagu, dan lain sebagainya.

Contohnya yaitu, ulasan buku novel "5 CM".

3. Esai

Esai merupakan sebuah karangan yang berisi tanggapan mengenai suatu masalah yang sedang terjadi.

Contohnya yaitu, esai mengenai UU Ciptaker 2020.

4. Karikatur

Karikatur merupakan gambar pengekspresian sebuah wajah seseorang. Karikatur digunakan oleh seorang jurnalis sebagai opini redaksi media yang memuat kelucuan atau humor yang ditujukan untuk kritik sosial dan kemudian dipublikasikan kepada masyarakat melalui surat kabar.

Contohnya yaitu, karikatur wajah presiden dan wakil presiden.

Mengolah Data dan Isu Menjadi Berita

Dalam mengelola data dan isu, seorang jurnalis harus memahami betul tema terkait berita tersebut. Seorang jurnalis harus pandai mengolah data dan isu dengan baik. Data yang dihasilkan harus bersifat faktual dan terpercaya. Sementara itu, isu yang akan dijadikan berita juga harus bersifat faktual. Tidak boleh menyantumkan sembarang isu menjadi sebuah berita.

Seorang jurnalis harus memahami betul terkait kebaruan data dan isu yang diperoleh. Sebelum dijadikan berita, dilakukan proses penelitian terkait data yang diperoleh. Setelah data dirasa cukup baik, barulah bisa dijadikan berita.

Sedangkan isu layak dijadikan berita apabila memang benar nyata adanya, tidak dibuat-buat. Isu yang beredar juga harus merupakan isu terkini, bukan isu yang sudah terjadi satu tahun yang lalu. Pentingnya menyeleksi kembali data dan isu yaitu agar berita yang dihasilkan bersifat faktual, terpercaya, agar tidak menimbulkan hoaks.

Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa

Film dengan berbagai genre muncul karena adanya permintaan dari penikmat film dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karen...