Selasa, 03 November 2020

Pertemuan 9

Proses Penyuntingan (Editing) Teks


Dalam membuat berita, seorang jurnalis atau wartawan harus memahami dengan baik isi dari teks atau naskah sebelum dipublikasikan kepada pembaca atau pemirsa. Seorang jurnalis juga harus mengoreksi isi dari naskah tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Jurnalis harus paham dengan apa yang menjadi keinginan pembacanya. 
Kata penyuntingan dapat diartikan sebagai kegiatan menyusun dan menyiapkan, serta memperbaiki kesalahan penulisan naskah atau teks agar siap cetak dan siap dipublikasikan kepada khalayak umum melalui media cetak maupun media elektronik atau internet (cybermedia).

Kegiatan penyuntingan teks ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengetikan teks, dengan memperhatikan sistematika penulisan, isi teks, serta bahasa yang digunakan. Agar teks atau naskah siap diterbitkan, harus memperhatikan teknik-teknik dan proses dalam penyuntingan teks.

Dalam proses penyuntingan teks tersebut, kita tidak boleh asal-asalan dalam melakukannya. Harus memperhatikan beberapa teknik sebagai berikut.

  • Membaca ulang naskah atau teks dengan teliti.
  • Mengidentifikasi atau mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ada. Seperti kesalahan dalam penggunaan kata baku, pengejaan, penggunaan tanda baca, kesalahan sistematika penulisan, serta kesalahan dalam pemilihan kata.
  • Memperhatikan tata letak teks atau naskah, seperti judul, sub-sub judul, penempatan gambar, dan lain sebagainya.
  • Memperhatikan spasi, kalimat, dan paragraf.
  • Melakukan penghapusan serta penambahan unsur-unsur bahasa ke dalam teks atau naskah tersebut.
  • Membaca ulang hasil penyuntingan naskah sebelum teks atau naskah tersebut di publikasikan.

Pokok-Pokok Penting Penyuntingan Teks


Terdapat tiga kegiatan pokok dalam menyunting tulisan, yaitu membaca dengan kritis, memotong dan menambah, susun dan periksa kembali (Semi dalam Prasetyo, 2016).


Membaca dengan kritis, yaitu membaca dengan teliti dan seksama. Memperhatikan setiap detail yang ada dalam teks sehingga dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam teks.

Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang terdapat dalam teks, selanjutnya dilakukan proses pemotongan dan penambahan kata. Proses pemotongan kata dilakukan agar berita yang disampaikan tidak bertele-tele dan langsung pada poin pentingnya. Sedangkan proses penambahan kata dilakukan agar isi naskah dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca.

Setelah kedua proses tadi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan penyusunan kembali. Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum naskah siap cetak. Tahap ini sangat penting karena menentukan hasil akhir dari sebuah teks atau naskah. Apabila proses penyuntingan naskah berjalan dengan baik, maka berita yang dihasilkan juga akan menarik minat para pembaca.

2 komentar:

Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa

Film dengan berbagai genre muncul karena adanya permintaan dari penikmat film dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karen...