Selasa, 05 Juli 2022

Sendratari Ramayana Ballet Prambanan

Sendratari merupakan seni, drama, dan tari, yaitu drama yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan biasanya diiringi oleh musik gamelan. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan ini diangkat dari cerita Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan, di Sleman, Yogyakarta.

Sumber: youtube.com/SasmitaJayaTVOfficial

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Pamulang yang ke-21 Tahun, Peresmian Kampus 2 Universitas Pamulang, serta Gathering Keluarga Besar Sasmita Jaya, acara Sendratari Ramayana Ballet Prambanan ini dipersembahkan oleh Yayasan Sasmita Jaya dan didukung oleh Universitas Pamulang, STIKes WDH Tangerang, Universitas Sutomo, SMK Sasmita Jaya 1, SMK Sasmita Jaya 2, dan SJTV.

Sendratari Ramayana Ballet Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan sendratari sejak tahun 1961. Menurut Soekarno, Sendratari Ramayana Ballet Prambanan adalah satu percobaan untuk membawa pentas seni Indonesia ke taraf yang lebih tinggi. Cerita Ramayana adalah perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya Shinta yang diculik oleh raja Negara Alengka, Rahwana. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan menggunakan sumber cerita dari Serat Rama yaitu cerita Ramayana versi sastra Jawa Baru yang paling populer.

Sumber: youtube.com/SasmitaJayaTVOfficial

Sendratari ini terinspirasi dari relief cerita Ramayana yang terpahat di pagar langkan Candi Prambanan. Cerita ini penuh dengan filosofi kehidupan bagi manusia di dunia. Cerita dimulai dengan konflik Rahwana yang ingin menikahi Dewi Shinta. Dikisahkan di sebuah Negeri Mantili ada putri cantik jelita yang bernama Dewi Shinta. Rama memenangkan Sayembara Prabu Janaka yang sedang mencari pangeran untuk putrinya Dewi Shinta. Rama dan Shinta serta Lesmana adiknya melewati Hutan Dandaka. Rahwana ternyata mengintai Shinta dan ingin menculiknya.

Rahwana kemudian mengubah hambahnya menjadi Marica (Kijang Kencana) untuk memancing Rama supaya pergi memburu untuk Shinta. Rahwana beraksi untuk menculik Shinta dengan mengubah diri menjadi Brahmana tua untuk mengambil hati Shinta. Shinta melanggar ketentuan lingkaran magis, dan berhasil diculik oleh Rahwana dan dibawa ke Istana Alengka.

Rama yang berhasil memburu dan memanah kijang, seketika berubah menjadi raksasa. Lesmana berhasil menemukan Rama dan kembali ke tempat Shinta ditinggal sendirian, tetapi Shinta tidak ditemukan. Jatayu (burung garuda) hendak menolong Shinta dari Rahwana. Rama dan Lesmana yang berusaha mencari Shinta kemudian bertemu dengan Jatayu yang sekarat. Jatayu menceritakan semuanya setelah itu ia mati.

Dalam perjalanan ke istana Rahwana, Rama dan Lesmana bertemu dengan Hanuman yang sedang mencari Satria untuk mengalahkan Subali. Shinta menghabiskan waktu di Taman Argasoka bersama Trijata yang selalu membujuk Shinta untuk menjadi istri Rahwana. Shinta mengetahui Hanuman yang sedang mengintainya merupakan utusan dari Rama. Hanuman membuat keonaran serta merusak Taman Argasoka, dan ditangkap oleh Indrajit. Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi ia tidak mati. Hanuman malah membakar Kerajaan Alengka dan melarikan diri.

Rama yang mengetahui kondisi tersebut memutuskan untuk menyerang Kerajaan Alengka bersama dengan pasukan Hanuman. Peperangan terjadi, Rahwana terbunuh oleh Rama. Rama berhasil menemukan Shinta, tetapi ia menganggap bahwa Shinta telah ternodai. Rama meminta bukti kesucian dengan cara Shinta membakar diri. Shinta yang suci tidak terbakar dan selamat dari api. Rama dan Shinta akhirnya hidup bahagia.

Para pemeran Sendratari Ramayana ini sangat mendalami perannya sehingga tanpa adanya dialog, pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam pementasan dapat dimengerti oleh penonton. Selain itu, cerita yang disajikan juga tidak membosankan, justru sangat menghibur para penonton. Dengan durasi waktu dua jam dalam empat babak, penonton seakan ikut masuk ke dalam atmosfer pementasan sendratari tersebut.

Senin, 04 Juli 2022

Pengertian Sosiolinguistik, Dimensi, dan Fungsinya

Pengertian Sosiolinguistik

Sosiolinguistik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Sosiolinguistik merupakan penggabungan antara ilmu sosiologi dan ilmu linguistik. Ilmu sosiologi mempelajari tentang hubungan sosial masyarakat, sedangkan ilmu linguistik mempelajari tentang hubungan bahasa. Dengan kata lain, sosiolinguistik mempelajari pemakai dan pemakaian bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, berbagai akibat dari adanya kontak dua bahasa atau lebih (dwibahasa), dan ragam serta waktu pemakai ragam bahasa.


Sebagai masyarakat, tentunya kita pasti berbicara menggunakan bahasa. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang menguasai dwibahasa, yaitu menggunakan dua bahasa atau lebih dalam suatu kegiatan komunikasi. Dalam berkomunikasi, masyarakat Indonesia menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya dan juga diharapkan dapat menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Selain itu, di zaman modern saat ini percampuran bahasa sudah sering terjadi.

Tingkatan variasi atau ragam linguistik ini mempunyai hubungan yang bersifat tidak seragam. Biasanya didasarkan pada berbagai dialek, keberadaan fungsi sosial, dan awal mula politik linguistik. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa bahasa merupakan alat komunikasi dalam masyarakat.

Bahasa berperan penting dalam proses komunikasi antar manusia. Seperti contohnya, ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang asing, maka kita akan mencoba untuk menggunakan bahasa Inggris. Namun, berbeda halnya jika kita ingin berkomunikasi dengan orang Indonesia asli, maka tentunya kita tidak perlu repot-repot untuk menggunakan bahasa asing. Kita pasti akan menggunakan bahasa Indonesia.

Masyarakat sering menggunakan bahasa untuk menunjukkan keanggotaan dalam kelompok tertentu dan membangun berbagai aspek identitas sosial mereka. Status sosial, jenis kelamin, usia, etnis, dan jenis jaringan sosial telah muncul sebagai aspek penting dari identitas di banyak komunitas.

Perkembangan bahasa Indonesia terus meningkat pesat bahkan melebihi bahasa induknya yakni bahasa Melayu. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah 715 bahasa.

Dimensi Sosiolinguistik
Chaer, (2004: 6) menyatakan bahwa terdapat tujuh dimensi dalam penelitian sosiolinguistik. Ketujuh dimensi tersebut adalah masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik, yaitu :

1. Identitas sosial dari penutur
Identitas penutur itu dapat mempengaruhi pemilihan kode dalam bertutur. Identitas seseorang dapat berupa anggota keluarga, dapat berupa teman sebaya, atasan dan bawahan, guru dan juga murid.

2. Identitas sosial tengah peristiwa terjadi
Identitas pendengar atau para pendengar juga akan mempengaruhi pemilihan kode dalam bertutur.

3. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur
Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat mempengaruhi variasi tindak tutur yang dihasilkan. Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang keluarga, di dalam masjid, di lapangan sepak bola, di ruang kuliah, di perpustakaan, atau di pinggir jalan.

4. Analisis sinkronik dan diakronik dari dialek sosial
Analisis ini berupa deskripsi pola-pola dialek-dialek sosial, baik yang berlaku pada masa tertentu atau yang berlaku pada masa yang tidak terbatas. Dialek-dialek ini digunakan para penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai kelas sosial di dalam sebuah masyarakat.

5. Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur
Setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial di dalam masyarakat. Maka berdasarkan kelas sosial tersebut penutur tersebut mempunyai penilaian sendiri terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran berlangsung.

6. Tingkatan variasi dan ragam linguistik
Masyarakat yang heterogen baik dibidang sosial, budaya, agama dan politik, serta adanya tingkat kesempurnaan kode, maka bahasa manusia itu menimbulkan variasi. Baik itu disebut dialek, varietas atau ragam.

7. Penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
Topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Misalnya pengajaran bahasa, pembakuan bahasa, penerjemahan, mengatasi konflik sosial akibat konflik bahasa.

Fungsi Sosiolinguistik

Secara umum, fungsi sosiolinguistik adalah untuk menghindari ketidakefisienan, kesalahpahaman, dan berbagai masalah bahasa lainnya, seperti keragaman bahasa, pilihan kata, situasi percakapan, kondisi, dan berbagai faktor lainnya. Sosiolinguistik mengidentifikasi fungsi sosial bahasa dan cara bahasa itu digunakan untuk menyampaikan makna sosial.

Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa

Film dengan berbagai genre muncul karena adanya permintaan dari penikmat film dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karen...