Selasa, 20 Oktober 2020

Pertemuan 3, Mengenalkan Medium Jurnalistik dan Karakternya, Hakikat Media Massa, Media Cetak, Media Elektronik, Media Daring (Media Internet)

Mengenalkan Medium Jurnalistik dan Karakternya

Sebelum membahas lebih dalam mengenai medium jurnalistik beserta karakternya, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu jurnalistik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalistik diartikan sebagai seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Inggris, jurnalistik adalah The collection and editing of news for presentation through the media; writing designed for publication in a newspaper or magazine”. Yang artinya adalah, "Pengumpulan dan penyuntingan berita untuk disajikan melalui media; tulisan yang dirancang untuk diterbitkan di koran atau majalah".

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa jurnalistik merupakan sebuah media yang digunakan sebagai alat pemberitaan dan persuratkabaran. Kegiatan jurnalistik tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan terjadi di seluruh dunia. Adanya majalah, koran, surat kabar, dan lain sebagainya merupakan jenis Jurnalistik Media Cetak. 

Jurnalistik Media Cetak di Indonesia pada zaman modern saat ini dikenal cukup langka. Mengapa demikian? Karena, minat membaca warga Indonesia terkait koran ataupun surat kabar menurun drastis. Tak jarang, warga Indonesia sekarang ini lebih suka membaca berita melalui media sosial. Namun, berita yang disajikan melalui media sosial terkadang banyak mengandung unsur SARA dan sering kali mengandung hoax.

Cara menyiasati agar berita yang disampaikan tidak mengandung unsur SARA dan hoax, yaitu dengan pintar-pintar memilih manakah berita yang layak disampaikan kepada khalayak umum. Tugas tersebut biasanya dilakukan oleh para jurnalis.

Apa itu jurnalis?

Jurnalis adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik seperti menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada publik lewat media massa secara teratur. Jurnalis biasa juga dikenal dengan sebutan wartawan. Jurnalis sering juga dianggap sebagai wakil dari suara masyarakat mengenai berbagai kejadian yang terjadi di masyarakat.

 


Dalam melakukan pekerjaannya, wartawan atau jurnalis memiliki kualifikasi sebagai berikut.

1. Menaati Kode Etik (Codes of Conduct).

Kode etik jurnalis yaitu:
  • Menyajikan berita yang akurat dan terpercaya.
  • Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  • Bersikap profesional.
  • Tidak menyalah-gunakan profesi dan tidka menerima suap.
  • Tidak menyebarkan berita yang berkaitan dengan diskriminasi SARA.
  • Segera mencabut dan memperbaiki berita yang tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada para pembaca, pendengar, atau pemirsa.
2. Menguasai Bidang Liputan (Beat).

Jurnalis juga diwajibkan untuk menguasai bidang liputan. Seperti contohnya, pada saat sedang ramainya pemberitaan mengenai demo UU Prakerja, maka seorang jurnalis harus mampu turun ke lapangan untuk meliput atau memberitakan kejadian yang terjadi di lapangan pada saat terjadinya demo. Jurnalis juga dituntut untuk profesional dan mampu mengambil tindakan yang tepat pada saat melakukan liputan.

3. Menguasai Teknik Jurnalistik (J-Skills).

  • Teknik Reportase, yang meliputi Observasi, Wawancara dan Studi Literatur atau riset data.
  • News Writing atau penulisan berita. Jurnalis mempunyai kewajiban agar dapat menguasai penulisan berita. Dalam menulis berita, jurnalis juga harus memperhatikan teknik-teknik penulisan berita agar berita yang disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca atau pemirsa.
  • News Reporting dan News Presenting. News Reporting khusus untuk wartawan media televisi dan radio. Sedangkan News Presenting untuk wartawan media cetak, seperti koran, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.
Menurut Haris Sumadiria (2005), bahasa jurnalistik memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

1. Sederhana. Yaitu menggunakan kata-kata atau kalimat yang maknanya dapat dipahami oleh khalayak luas dengan latar belakang yang sangat beragam.

2. Singkat. Langsung membahas pokok masalah dengan tidak bertele-tele dan menggunakan kata-kata serta kalimat yang tepat dan mudah dipahami.

3. Padat. Penulisan kalimat serta paragraf memuat informasi-informasi penting dan menarik untuk pembaca.

4. Lugas. Tegas, tidak ambigu, dan menghindari penggunaan kata-kata atau kalimat-kalimat yang dapat membuat khalayak bingung hingga mengakibatkan terjadinya perbedaan persepsi yang tidak sesuai. Kata-kata yang lugas adalah kata-kata yang tidak bermakna ganda.

5. Jelas. Kalimat yang digunakan mudah dipahami maksud dan tujuannya.

6. Jernih. Kalimat yang digunakan tidak menyembunyikan sesuatu yang sifatnya negatif seperti prasangka atau fitnah.

7. Menarik. Kalimat yang digunakan mampu menumbuh-kembangkan minat baca serta perhatian khalayak.

8. Demokratis. Bahasa yang digunakan sama saja di mata jurnalis. Tidak ada perbedaan antara bahasa rakyat jelata dengan bahasa orang kaya.

9. Populis. Kalimat yang digunakan hendaknya telah dikenal dan dipahami maknanya oleh khalayak sehingga pesan pun dapat dengan mudah dipahami maksud dan tujuannya.

10. Logis. Berbagai kata, istilah, atau kalimat jurnalistik harus dapat diterima oleh akal sehat.

11. Gramatikal. Pemilihan serta penggunaan kalimat harus mengikuti kaidah tata bahasa baku yang berlaku (bahasa yang sesuai dengan pedoman yang berlaku).

12. Menghindari kata tutur atau kata-kata yang kita gunakan sehari-hari, contohnya, bikin, kayak.

13. Menghindari kata dan istilah asing. Hindari penggunaan bahasa yang jarang terdengar oleh masyarakat.

14. Pilihan kata atau diksi yang tepat. Pemilihan kata yang tepat serta akurat harus sesuai dengan maksud dan tujuan pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak.

15. Mengutamakan kalimat aktif. Kalimat aktif lebih disukai oleh khalayak karena dapat membantu khalayak untuk memudahkan pengertian dan memperjelas pemahaman. 

16. Menghindari kata atau istilah teknis. Istilah teknis hanya berlaku untuk kelompok atau komunitas tertentu yang relative homogeny. Kalaupun tak terhindarkan, istilah teknis itu harus disertai penjelasan.

17. Tunduk pada kaidah etika. Bahasa jurnalistik mengandung etika karena bahasa jurnalistik yang digunakan oleh wartawan mencerminkan pikiran serta etika wartawan yang bersangkutan.

Hakikat Media Massa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media massa merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. 

Sebelum adanya internet, media massa dikenal dengan sebutan The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), yang terdiri dari surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Seiring perkembangan zaman, hadirnya internet yang merubah nama The Big Five of Mass Media, menjadi The Big Six of Mass Media, yang melahirkan cybermedia (media online). Melalui media massa, proses penyebaran berita dan informasi dapat berjalan dengan cepat dan tertata dengan baik.




Media Cetak

Media cetak (printed media) merupakan media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature. Media cetak memiliki karakteristik yaitu, praktis, mudah, cepat, murah, fleksibel, informatif. Media cetak yang sering kita jumpai yaitu, koran, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.

Media Elektronik 

Media elektronik (electronic media) merupakan jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. Di masa sekarang ini, penggunaan media elektronik sering sekali digunakan dalam menyebarkan berita dan informasi. Dalam menggunakan media elektronik ini, dipercaya bahwa berita yang disampaikan bersifat akurat dan terpercaya.

Media Online

Media online (online media, cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai contoh, yaitu penggunaan media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, Line, dan lain sebagainya. Jenis media massa online ini paling sering digunakan karena sifatnya yang praktis, mudah diakses, dan tidak memakan banyak biaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa

Film dengan berbagai genre muncul karena adanya permintaan dari penikmat film dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karen...