
Melisa Utami
Selasa, 04 Juli 2023
Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa

Selasa, 05 Juli 2022
Sendratari Ramayana Ballet Prambanan
Sendratari merupakan seni, drama, dan tari, yaitu drama yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan biasanya diiringi oleh musik gamelan. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan ini diangkat dari cerita Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan, di Sleman, Yogyakarta.
Senin, 04 Juli 2022
Pengertian Sosiolinguistik, Dimensi, dan Fungsinya
Pengertian Sosiolinguistik
Rabu, 18 November 2020
OPINI
MENINGKATKAN DAYA SAING GENERASI MUDA MELALUI LITERASI DIGITAL
Literasi dalam arti yang sempit adalah kemampuan membaca dan menulis. Berbagai jenis literasi dimulai dari literasi membaca dan menulis, literasi budaya, literasi numerasi, hingga literasi digital. Menurut National Institute for Literacy, literasi merupakan kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Di zaman modern saat ini, minat masyarakat terkait kegiatan literasi ini sangatlah rendah. Banyak masyarakat yang kurang menyukai kegiatan membaca atau bahkan menulis. Padahal, kegiatan membaca dan menulis ini sangat bermanfaat untuk membangun karakter para generasi muda. Minat membaca yang rendah disertai dengan kurangnya kemampuan untuk menulis, membuat generasi muda sekarang kurang memiliki karakter yang kuat dan menunjang dalam masa depan. Perkembangan literasi yang ada saat ini tentunya akan mempengaruhi minat masyarakat pula, salah satunya terkait literasi digital.
Menurut Paul Gilster, literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari peranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademis, karier, dan kehidupan sehari-hari. Pada masa sekarang ini, literasi digital mulai digemari oleh masyarakat khususnya generasi muda. Kemudahan dalam mengakses konten dalam berbagai bentuk seperti, bahasa, gambar, dan suara, membuat para generasi muda berbondong-bondong mulai mengenal dan mempelajari literasi digital ini. Walau sekarang buku dan koran kurang diminati, namun melalui literasi digital ini, sudah banyak beredar informasi melalui media internet. Melalui media internet ini, kita memiliki kebebasan dalam mengakses informasi mengenai berbagi jenis bacaan, seperti tentang ekonomi, politik, ataupun tentang sastra itu sendiri.
Generasi muda yang saat ini gemar sekali mengakses internet, tentunya juga memiliki dampak baik. Generasi muda harus dapat bersaing dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Apalagi di zaman sekarang ini semuanya serba digital, banyak bermunculan e-book yang dapat dengan mudah diakses dimana-mana. Namun nyatanya penggunaan e-book ini masih dinilai kurang efektif apabila mencapai ratusan halaman. Akibatnya mata menjadi mudah lelah. Dari segi pendidikan, tampak bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula penetrasinya terhadap internet.
Menurut R. Nasrullah, setidaknya ada enam kategori pembagian media sosial, yaitu sebagai berikut.
- Media jejaring sosial
Melalui media sosial ini, kita bisa melakukan hubungan sosial di dunia maya. Media ini menghubungkan kita kepada masyarakat diseluruh belahan bumi. Maka tidak heran apabila melalui media sosial ini, generasi muda dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Seperti contohnya jejaring sosial yang banyak digunakan saat ini yaitu Facebook, dan LinkedIn.
![]() |

- Blog (Jurnal online)
Blog biasanya banyak berisi tentang jurnal atau tulisan keseharian pribadi yang berisi tentang opini, artikel, informasi, dan terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna lainnya. Melalui blog ini, para generasi muda bisa mendapatkan informasi dengan lebih mudah dan efisien.
- Microblogging
Microblogging merupakan sejenis media sosial yang mirip dengan blog, yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan pendapatnya. Contoh microblogging yaitu Twitter.
- Media sharing
Media ini digunakan oleh penggunanya untuk berbagi dokumen, video, audio, gambar, dan lain sebagainya. Contohnya yaitu YouTube dan Flickr.
- Penanda sosial (social bookmarking)
Media ini bekerja untuk mengorganisasikan, menyimpan, dan mencari beberapa informasi tertentu secara online. Seperti contohnya yaitu, Reddit.
- Wikipedia
Wikipedia hampir sama dengan kamus atau ensiklopedia yang biasanya berisi mengenai pengertian atau tautan tentang sebuah kata. Penjelasan-penjelasan tersebut biasanya dikerjakan oleh pengunjung situs web tersebut.
Peningkatan program literasi ini bertujuan untuk menunjang karakter generasi muda yang kompeten dan memiliki daya saing yang tinggi. Apabila karakter generasi muda tidak diasah dengan baik, maka akan merugikan sebuah bangsa itu sendiri, karena tidak memiliki penerus yang kompeten dan tidak bisa bersaing dengan dunia luar. Dengan dibantu adanya literasi digital ini maka diharapkan para generasi muda mau belajar dan berkembang dengan baik agar lebih kompeten.
Apalagi di masa pandemi saat ini, penggunaan internet untuk pembelajaran sangatlah berguna. Kita bisa dengan lebih mudah membaca buku lewat internet (e-book) tanpa harus keluar rumah. Kita juga bisa dengan mudah mengasah kemampuan menulis kita dengan cara membuat artikel, blog, ataupun cerita pendek. Para generasi muda tentunya tidak perlu khawatir kehilangan media untuk mengembangkan potensi yang ada. Justru, semakin berkembangnya sebuah teknologi, maka akan membuka peluang yang besar bagi para generasi muda.
Literasi digital benar-benar dimanfaatkan generasi muda untuk mencari informasi. Generasi muda yang cepat sekali bosan akan sesuatu dan lebih menyukai bacaan yang tidak terlalu panjang dan langsung kepada inti sebuah persoalan. Namun, disamping banyaknya kelebihan dalam literasi digital ini, terdapat pula kelemahannya, yaitu :
- Membuka peluang kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan.
Kejahatan yang terjadi di dalam dunia internet ini pastinya akan sangat merugikan masyarakat. Mengapa demikian? Karena, data-data pribadi milik pengguna yang sangat penting bisa diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam bersosial media jaman sekarang, kita juga harus pintar agar data yang kita miliki tidak diretas oleh orang lain.
- Membuat generasi muda lebih fokus ke gadget daripada ke lingkungan sekitarnya.
Akibat dari hal ini, generasi muda menjadi lebih fokus ke gadget dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Padahal, seharusnya kita harus bisa membagi antara dunia maya dengan dunia nyata. Pembelajaran melalui digital ini juga harus diimbangi dengan bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya.
- Membuat mata menjadi mudah lelah.
Selain faktor dari luar, terdapat pula faktor dari dalamnya, yaitu mata menjadi mudah lelah. Karena seringnya kita menatap layar gadget, membuat mata menjadi cepat berair. Akibatnya, pandangan menjadi kabur dan buram. Justru, inilah kelemahan literasi digital yang paling membahayakan. Karena, mata merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh. Cara pencegahannya yaitu bisa dengan menggunakan kacamata baca. Apabila akan membaca sebuah artikel atau blog, usahakan menggunakan kacamata tersebut agar mata tidak mudah lelah dan berair.
Melalui literasi digital ini,
diharapkan dapat membuat minat baca generasi muda semakin meningkat. Walaupun
tidak membaca buku secara langsung, membaca sebuah artikel juga dapat menambah
ilmu pengetahuan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca membuat bangsa
ini bisa berkembang ke arah yang lebih baik lagi. Budaya membaca yang sejak
dulu kita tanamkan, harus selalu dikembangkan di masa depan. Melalui media apapun,
masyarakat harus bisa beradaptasi. Teknologi yang semakin berkembang bukan
menjadi hambatan dalam hal pendidikan.
Kita
sebagai generasi muda sudah sepatutnya mengambil hal-hal positif dari teknologi
yang ada. Mengikuti lomba menulis artikel dan cerpen, mengikuti seminar terkait
bacaan, dan masih banyak lagi. Semuanya dilakukan guna menjadikan generasi muda
di Indonesia semakin unggul dan dapat bersaing dengan dunia luar.
Karena
sejatinya generasi muda di Indonesia ini sangatlah berbakat. Dapat kita ambil
sebagai contoh yaitu Maudy Ayunda. Ia melanjutkan kuliah S2 nya di Stanford
University, yang merupakan universitas ternama di Amerika Serikat, sebelumnya
Maudy juga pernah menempuh pendidikan S1 nya di Oxford University di Inggris.
Maudy yang sedari kecil gemar membaca, akhirnya bisa melanjutkan pendidikan S1
dan S2 nya di luar negeri. Hal tersebut membuktikan bahwa generasi muda di
Indonesia tidak kalah saing dengan generasi muda di luar negeri. Dan juga,
apabila kita gemar membaca, maka akan senantiasa membawa kesuksesan untuk kita
ke depannya.
Membaca adalah membuka jendela dunia. Slogan tersebut mengandung arti yang sangat dalam, yaitu ketika kita membaca buku, kita telah membuka jendela dunia ini. Segudang ilmu yang kita dapatkan lewat membaca, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Teruslah giat dalam membaca, karena kesuksesan kita di masa depan ditentukan dari kegiatan apa yang kita lakukan di masa sekarang. Apalagi ditambah dengan adanya literasi digital, maka akan mempermudah kita dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
Sabtu, 14 November 2020
Pertemuan 14
- Struktur Tajuk Rencana
- Syarat Pembuatan Tajuk Rencana
Review Film Hello Ghost Indonesia, Kisah Empat Hantu yang Luar Biasa
Film dengan berbagai genre muncul karena adanya permintaan dari penikmat film dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karen...

-
Bahasa Indonesia Laras Jurnalistik Arti bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digu...
-
Konsep Tajuk Rencana Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tajuk rencana adalah karangan pokok dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. ...